Minggu, 24 November 2013

PENGOLAHAN LIMBAH SAMPAH


Siapa yang tidak mengenal kata sampah, kata sampah sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Sampah ialah limbah, yang sudah tidak digunakan atau dibuang oleh pemiliknya. Dan boleh dikatakan kita setiap hari berhadapan dengan yang namanya sampah. Di lingkungan rumah tangga, tempat bekerja maupun di tempat-tempat umum sering kita jumpai sampah sebagai benda yang tidak digunakan lagi. Sampah dalam jumlah besar biasanya datang dari kegiatan industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya dari kegiatan pertambangan dan buangan pabrik (manufaktur).



Bila tidak dikelola dengan baik, sampah akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Seperti kita ketahui, tempat sampah sering menjadi tempat yang menyenangkan bagi hewan penyebar penyakit, seperti lalat, nyamuk, tikus, dan kecoa. Selain itu, sampah yang dibuang sembarangan, misalnya ke dalam selokan atau sungai, akan menghambat jalannya aliran air. Sampah tersebut bertumpuk sehingga aliran air selokan atau sungai tersumbat. Ketika curah hujan tinggi dan berlangsung lama, akan mengakibatkan banjir.


Namun, tidak semua sampah tidak berguna. Beberapa jenis sampah masih dapat diolah sehingga memiliki nilai ekonomi atau kegunaan lain bagi manusia. Untuk itu, kita perlu memiliki
pemahaman tentang sampah dan bagaimana mengelolanya agar berguna.

Salah satu bentuk pengelolaan sampah adalah pembuatan pupuk kompos. Pembuatan pupuk kompos dapat mengurangi masalah sampah sekaligus menciptakan nilai ekonomi dari sampah.


Ada berapa jenis sampah?
Berdasarkan sifatnya sampah dibagi menjadi :
A. Sampah organik - dapat diurai (degradable)
B. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

Berdasarkan sumbernya, jenis sampah dibagi menjadi :
* Sampah Alam
* Sampah Manusia
* Sampah Konsumsi
* Sampah Nuklir
* Sampah Industri
* Sampah Pertambangan

Bagaimana cara menangani sampah? 

1. Dipilah
Yaitu memisahkan antara sampah yang mudah membusuk dan sampah yang tidak mudah atau sulit membusuk.

2. Dibuat kompos:
setelah dipilah, sampah yang mudah busuk seperti bekas makanan dan sayur-sayuran dapat diolah menjadi pupuk kompos; 

3. Didaur ulang:
Adapun sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik atau kertas, dapat diolah menjadi barang yang dapat digunakan kembali atau dijual.

Apa saja ciri kompos yang baik? 


Kompos yang baik memiliki beberapa ciri sebagai berikut : 

@ Berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah,
@ Tidak larut dalam air, meski sebagian kompos dapat membentuk suspensi,
@ Nisbah C/N sebesar 10 – 20, tergantung dari bahan baku dan derajat kelembapan.
@ Berefek baik jika diaplikasikan pada tanah,
@ Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan, dan tidak berbau 


Pengomposan adalah proses di mana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.

Asal limbah/sampah
Bahan
1. Pertanian
Limbah dan residu/sisa tanaman

Jerami dan sekam padi, gulma, batang dan tongkol jagung, semua bagian vegetatif tanaman, batang pisang dan sabut kelapa
Limbah & residu ternak
Kotoran padat, limbah ternak cair, limbah pakan ternak, cairan biogas
Tanaman air
Azola, ganggang biru, enceng gondok, gulma air
2. Industri
Limbah padat
Serbuk gergaji kayu, blotong, kertas, ampas tebu, limbah kelapa sawit, limbah pengalengan makanan dan pemotongan hewan
Limbah cair
Alkohol, limbah pengolahan kertas, ajinomoto, limbah pengolahan minyak kelapa sawit
3. Limbah rumah tangga
Tinja, urin/air seni, sampah rumah tangga dan sampah kota




Bagaimana cara membuat kompos?

Tahapan pengomposan 


Secara rinci adalah:
1. Pemilahan Sampah
* Pada tahap ini dilakukan pemisahan sampah organik dari sampah an-organik (barang lapak dan barang berbahaya). Pemilahan harus dilakukan dengan teliti karena akan menentukan kelancaran proses dan mutu kompos yang dihasilkan.

2. Pengecil Ukuran
* Pengecil ukuran dilakukan untuk memperluas permukaan sampah, sehingga sampah dapat dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos

3. Penyusunan Tumpukan
* Bahan organik yang telah melewati tahap pemilahan dan pengecil ukuran kemudian disusun menjadi tumpukan.

*Desain penumpukan yang biasa digunakan adalah desain memanjang dengan ukuran panjang x lebar x tinggi = 2m x 12m x 1,75m.

* Pada tiap tumpukan dapat diberi terowongan bambu (windrow) yang berfungsi mengalirkan udara di dalam tumpukan.

4. Pembalikan
* Pembalikan dilakuan untuk membuang panas yang berlebihan, memasukkan udara segar ke dalam tumpukan bahan, gunanya untuk meratakan proses pelapukan di setiap bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta membantu penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil.

5. Penyiraman
* Pembalikan dilakukan terhadap bahan baku dan tumpukan yang terlalu kering (kelembaban kurang dari 50%).

* Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras segenggam bahan dari bagian dalam tumpukan.

* Apabila pada saat digenggam dan diperas tidak mengeluarkan air, maka tumpukan sampah harus ditambahkan air. Sedangkan jika sebelum diperas sudah keluar air, maka tumpukan terlalu basah oleh karena itu perlu dilakukan pembalikan.

6. Pematangan
* Setelah pengomposan berjalan antara 30 hingga 40 hari, suhu tumpukan akan semakin menurun hingga mendekati suhu ruangan atau suhu di tempat.

* Pada saat itu tumpukan telah lapuk, yaitu berwarna coklat tua atau kehitaman. Kompos masuk pada tahap pematangan selama ± 14 hari.

7. Penyaringan
* Penyaringan dilakukan untuk memperoleh ukuran butiran partikel kompos sesuai dengan kebutuhan serta untuk memisahkan bahan-bahan yang tidak dapat dikomposkan yang lolos dari proses pemilahan di awal proses.
* Bahan yang belum terkomposkan dikembalikan ke dalam tumpukan yang baru, sedangkan bahan yang tidak terkomposkan dibuang sebagai residu.
8. Pengemasan dan Penyimpanan
* Kompos yang telah disaring dikemas dalam kantung sesuai dengan kebutuhan pemasaran.
* Kompos yang telah dikemas disimpan dalam gudang yang aman dan terlindung dari kemungkinan tumbuhnya jamur dan tercemari oleh bibit jamur dan benih gulma atau benih lain yang tidak diinginkan yang mungkin terbawa oleh angin.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar