Rabu, 13 November 2013

PENGELOLAAN LIMBAH TEMPE MENJADI PUPUK CAIR PRUKTIF



Pengolahan Limbah Tempe
Industri tempe di Indonesia menurut data statistik, mencapai angka yang dominan jika dibandingkan dengan negara lain. Hal ini wajar mengingat tempe memang telah menjadi bagian dari pola konsumsi masyarakat kita. Industri tempe ini, selain menjadi penopang ekonomi rakyat, ternyata juga menimbulkan problematika tersendiri. Limbah industri tempe cukup potensial mengganjal keharmonisan alam. Pengolahan pembuatan tempe akan menghasilkan produk sampingan, yaitu berupa limbah cair tempe. Istimewanya, solusi tersebut tak hanya meringkas masalah tetapi juga menambah pundi-pundi ekonomi. Sedangkan fungsi limbah cair tempe pada pembuatan pupuk cair adalah sebagai sumber makanan bagi bakteri bermanfaat sehingga bakteri tersebut akan memperbanyak diri sebelum pupuk itu digunakan. Sebab Mengelola LimbahTempe Menjadi Pupuk Cair Produktif  bisa berujung pada produk baru yang memiliki nilai jual. Limbah memang identik dengan sampah buangan. Tetapi dengan sedikit usaha, limbah bisa menjadi berkah.

Karakteristik Limbah Tempe

            Sebelum dilakukan langkah pengolahan limbah tempe, tentu penting untuk mengetahui karakteristik limbah tempe. Pada dasarnya, limbah tempe meliputi karakteristik fisika berupa warna, bau, padatan total dan juga suhu. Sedangkan secara kimia, karakteristik limbah tempe meliputi an-organik dan juga organik serta gas. Limbah ini jika dialirkan tanpa pengolahan terlebih dahulu, berpotensi menimbulkan kerusakan dan ketidakseimbangan bilogis di alam. Padahal limbah cair tempe tersebut memiliki kandungan makanan kompleks seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Jika dimanfaatkan secara tepat maka akan mengurangi pencemaran lingkungan dan menghilangkan sumber penyakit. Oleh sebab itu penting untuk ditindaklanjuti. Pada dasarnya pengolahan limbah tempe sebelum dilepas ke alam mencakup antara lain penguraian secara anaerob dan proses pengolahan lanjut yang mencakup sistem biofilter anaerob-aerob.

Cara Mengelola Limbah Tempe Menjadi Pupuk Cair Produktif (PCP)

  1. Sebanyak 10 liter limbah cair tempe direbus hingga mendidih menggunakan dandang selama 15-20 menit. 
  2. Siapkan ember cat berukuran 20 liter.
  3. Limbah cair yang masih panas tersebut dimasukkan ke dalam ember lalu didinginkan.
  4. Setelah dingin, tambahkan biang/starter EM4 (Gambar 1.) sebanyak 5-10 % v/v
  5. Limbah cair yang telah ditambah starter EM4 selanjutnya disimpan pada suhu rungan selama 7 hari. 
    Satrter ini berisi populasi bakteri bermanfaat.
  6. Pembuatan pupuk cair berhasil jika saat dibuka dan berbau seperti urea atau bau busuk 
  7. Pupuk cair dari limbah tempe sudah siap digunakan untuk memupuk tanah disekitar tanaman atau 
    sayuran.
  8. Jika ingin ditambah unsur KCl maka bisa ditambahkan air rendaman sabut kelapa (perbandingan perendaman sabut kelapa dan air = 50 : 50) selama 5 hari.
  9. Jika belum digunakan dalam jangka dekat, sebaiknya penambahan starter < 3% (misal 1%).

Catatan : EM4 ; Effective Microorganisme sebagai Aktivator kompos yang berguna mengembalikan sifat kimia tanah.


Limbah Menjadi Berkah
Selain Mengelola LimbahTempe dengan menggunakan bantuan teknologi maupun menggunakan manual ,pada dasarnya pengerajin tempe bisa saja mengolah limbah tempe secara berkelanjutan menjadi produk baru yang memiliki nilai jual. Pada dasarnya limbah tempe bisa diolah menjadi tempe gembus, kecap, pupuk untuk tanaman, pakan hewan peliharaan, pembunuh larvasida nyamuk, diolah menjadi produk nata decoco dan masih banyak lagi lainnya. Pengolahan ini pada dasarnya tidak memerlukan keahlian khusus. Semua orang bisa melakukannya. Yang dibutuhkan hanya sedikit pengetahuan. Adapun informasi lanjutan mengenai cara mengolah limbah tempe menjadi produk metadagang, bisa Anda peroleh di toko buku atau lembaga edukasi yang biasanya giat mengadakan pemberdayaan limbah.


Kunci untuk mengurangi pencemaran adalah mencegah bahan-bahan yang masih bermanfaat terbawa limbah cair. Larutan bekas pemasakan dan perendaman dapat didaur ulang kembali dan digunakan sebagai air pencucian awal kedelai

  
Gambar 2.



2 komentar:

  1. Terima kasih infonya,ak jg pedagang tempe. Tolong juga kasih info bagaimana cara menggunakan pupuk tersebut

    BalasHapus
  2. Maaf. Ak juga pedagang tempe terima kasih infonya.posting juga cara penggunaan pupuk tersebut dong . Aku tunggu postingannya

    BalasHapus